‘Il Fenomeno’ Ronaldo, diwawancara oleh Il Messaggero menanyakan terkait banyak hal termasuk keputusannya pergi dari Inter serta bagaimana kiprah Inter musim ini bersama Mancini:
inter allestero
Ronaldo: Inter Atau Milan? Hati Saya Ada di Inter. Keputusan Saya Meninggalkan Inter Karena…
‘Il Fenomeno’ Ronaldo, diwawancara oleh Il Messaggero menanyakan terkait banyak hal termasuk keputusannya pergi dari Inter serta bagaimana kiprah Inter musim ini bersama Mancini: “Penurunan kualitas pemain tidak hanya terjadi di Italia....
“Penurunan kualitas pemain tidak hanya terjadi di Italia. Sepakbola dimainkan di seluruh dunia dan tentu saja ada banyak talenta disana. Saat ini level para pemain jauh lebih seimbang. Apakah Mancini bisa memenangkan Scudetto musim ini? Mungkin saja! Mancini sangat baik dalam mengidentifikasi sebuah tim. Liga masih sangat panjang dan sulit. Terlepas dari kekalahan atas Napoli saya masih yakin dengan Inter.
Selain Inter, siapa tim yang saya favoritkan meraih gelar? Napoli sangat kompetitif sejauh ini, namun mereka perlu mewaspadai Juventus yang merupakan tim yang kuat, terbukti dimana mereka meraih gelar dalam beberapa tahun terakhir dan saat ini mulai kembali ke jalur kemenangan. Roma? Saya tidak berpikir musim ini mereka bisa meraih gelar. Roma sedang berada di level terendah.”
Perpisahan dengan Inter:
“Musim terakhir saya bersama Inter cukup tragis, namun klub dan para fans selalu ada di hati saya. Saya tidak meminta dijual, namun saya mengatakan jika saya tidak bisa lagi dilatih oleh Cuper. Moratti memutuskan untuk tidak melakukan apapun dan kemudian saya memutuskan untuk pergi untuk kebaikan semua pihak, namun orang-orang tidak mengerti dengan keputusan ini. Saya cukup senang berani mengambil keputusan itu.”
Cuper:
“Hubungan dengan Cuper cukup sulit dan rumit. Saya tidak menyukai dengan metode latihannya. Metode latihannya membuat fisik kami lelah. Dan seiring waktu, apa yang saya katakan ini terbukti benar.”
Tentang Inter dan Milan:
“Saya memiliki perasaan yang istimewa terhadap dua tim ini, namun saya bisa katakan jika Inter sangat penting bagi saya. Selama lima musim saya berkiprah, hati saya lebih bergetar ketika di Inter. Sayangnya saya akhir karir saya di Inter cukup tragis, namun saya sangat bangga dengan perjalanan karir saya di Inter.”
Musim 1997-1998:
“Saya memiliki persepsi jika ada sesuatu yang tidak berjalan seperti seharusnya, namun kala itu, Juve adalah tim yang kuat. Inter, Juventus, Lazio dan Roma yang menjadi penantang serius untuk meraih gelar. Ketika Iuliano menabrak saya, saya yakin jika itu adalah sebuah pelanggaran. Kami tidak mendapatkan penalti dan menurut saya itu cukup aneh, namun periode itu adalah periode dimana para penggemar sepakbola Italia ingin melupakannya. Saat ini kita memiliki petinggi dibidang sepakbola yang sedang dipenjara dan terlibat skandal korupsi. Sepakbola tidak pernah belajar dari kejadian yang pernah terjadi.”
LEGGI IL PEZZO IN ITALIANO: http://www.fcinter1908.it/primo-piano/ronaldo-milan-cuore-nerazzurro-la-verita-sul-mio-addio-quel-rigore-168619
© RIPRODUZIONE RISERVATA