- Squadra
- Calciomercato
- Coppa Italia
- Video
- Social
- Redazione
inter inter
IN ITALIANO: http://www.fcinter1908.it/ultimora/dario-dambrosio-la-passione-per-il-calcio-viene-dalla-mamma-mio-fratello-danilo/
Danilo D'Ambrosio memiliki kembaran bernama Dario. Ia berbicara kepada Gianluca Di Marzio tentang banyak hal. Berikut apa saja yang ia sampaikan:
Kemiripan -
"Tak jarang ketika di jalanan banyak orang yang menyapa saya 'Halo Danilo', dan ini adalah hal yang wajar. Kami sangat mirip, namun ia lebih terkenal. Hal yang sama juga terjadi di sekolah. Tak jarang guru di kelas salah menebak siapa salah satu dari kami. Pernah ada kejadian di mana guru tersebut memberikan pertanyaan yang ditujukan kepada kami berdua, namun di hari yang berbeda. Yang terjadi adalah ia justru melayangkan pertanyaan yang sama kepada saya."
Karir -
"Saya saat ini bermain untuk Robur Siena. Saya merasa baik dan pemilik baru membawa proyek menarik dan kami memiliki tim yang bagus, namun kemudian Presiden sebelumnya memutuskan untuk menyerah dan hal ini menyebabkan situasi negatif menggelayut pada kami. Saya adalah pemain yang selalu datang paling awal di tempat latihan, dan pulang paling terakhir. Tak jarang saya meminta penjaga untuk meninggalkan kunci tempat latihan kepada saya."
Kegemaran -
"Saya senang nonton ke bioskop. Saya menyukai Batman, dan ingin menjadi seperti dirinya. Fabio Cannavaro adalah panutan saya. Tenis? Saya dan Danilo cukup sering memainkan ini, terutama di musim panas, namun kami tidak terlalu mahir akan permainan ini."
Kesialan -
"Saya cukup sering mengalami benturan keras. Saya mengalami banyak cedera, dan yang terakhir yang cukup parah, di mana saya mengalami cedera engkel yang memaksa saya beristirahat selama hampir dua setengah tahun. Ketika mereka berkata kepada saya untuk memikirkan karir saya, ada banyak hal baik dan buruk yang saya pertimbangkan. Ini adalah hal yang sulit, namun saya tidak menyerah. Bahkan Siena meminta saya untuk bertahan bersama mereka, sebuah kejadian yang saya rasa jarang terjadi dalam sepakbola.
Saya dan saudara saya lebih sering bermain di rumah. Tak jarang kami memecahkan gelas yang berakhir dengan tamparan dari Ayah kami. Ketika saya menerima tamparan, saya juga akan melakukan hal yang sama kepada kakak saya. Kegemaran akan sepakbola diwariskan dari ibu kami yang bermain selama beberapa tahun di kompetisi wanita."
© RIPRODUZIONE RISERVATA