Materazzi: Mou? Si Nomor Satu, Saya Menyadari Hal Itu Dari Pesan Yang Ia Kirimkan

IN ITALIANO: http://www.fcinter1908.it/primo-piano/materazzi-mourinho-unico-nel-suo-genere-potevo-lasciare-linter-ma/

Derby Manchester akan digelar akhir pekan ini yang akan mempertemukan Jose Mourinho menghadapi Guardiola. Mantan bek Inter, Marco Materazzi berbicara kepada Gazzetta dello Sport tentang sang mantan pelatih kala menukangi Inter:

"Ia adalah pelatih terbaik di dunia. Menurut pendapat saya, Lippi dan Mourinho adalah yang terbaik, tidak hanya atas apa yang ia berikan kepada saya, namun karena saya pernah dilatih oleh mereka. Saya mengenal Jose bahkan sebelum kami saling bertemu dan bertatap muka. Kapan? Ketika kami kalah adu penalti di Piala Eropa 2008 atas Spanyol. Ia tak memiliki nomor telepon saya dan saya juga bukan seorang [Diego] Milito. Kala itu saya merasa ini bukan hal yang mustahil lagi untuk meninggalkan Inter. Namun kemudian saya mendapatkan pesan singkat:

"Saya menunggumu agar kita bisa kembali memulai untuk menang bersama."

5 alasan dibalik kesuksesan Mou? Motivasi, kecerdikan, pengetahuan, pengalaman dan empati.

Motivasi -

"Ia bisa melipatgandakan tenaga. Saya bisa memberi Anda ribuan contoh, salah satunya di tahun kami meraih treble: kala itu kami kalah telak 3-1 atas Catania dan dihari berikutnya ia 'membantai' kami semua, mulai dari yang terkuat hingga terlemah. Kami semua saling bertatap mata dan empat hari berselang kami pergi ke London menghadapi Chelsea dan menang. Mourinho bisa merasakan perasaan Anda, bahkan yang tersembunyi sekalipun dan masuk dalam pikiran Anda."

Kecerdikan -

"Ia memainkan semua hal, tidak hanya fokus kepada para pemainnya saja. Saya tidak pernah melihat orang yang bisa memancing lawannya sangat baik dan membuat mereka merasa tidak nyaman dan was-was. Terkadang hal tersebut tak jarang menimbulkan kontroversi, namun ia selalu menjauhkan timnya dari hal-hal seperti itu. Ia adalah pelindung yang sempurna."

Pengetahuan -

"Ia membahas kepada timnya tentang lawan yang akan dihadapi. Usai sepekan mempelajari taktik tim lawan, ia bisa mengetahui segalanya. Kemudian ia siap menurunkan timnya untuk berlaga dan mengalahkan mereka."

Pengalaman -

"Mourinho tahu bagaimana menang karena ia sudah sangat sering menang. Rahasianya adalah ia sudah memulai karir sebagai pelatih sejak usia muda dan menerapkan pikiran seperti seorang pelatih walaupun kala itu ia masih menjadi asisten."

Empati -

"Hal pertama yang ia berusaha keluarkan dari timnya, sebuah kondisi yang mutlak diperlukan untuk membangun grup yang kuat, bersatu dan terhindar dari perpecahan."