IN ITALIANO: http://www.fcinter1908.it/copertina/vidic-ecco-perche-mi-sono-ritirato-era-il-momento-giusto-tra-mou-e-giggs/
ultimora
Vidic: Inilah Alasan Saya Pensiun, Ini Waktu Yang Tepat. Antara Mou dan Giggs…
IN ITALIANO: http://www.fcinter1908.it/copertina/vidic-ecco-perche-mi-sono-ritirato-era-il-momento-giusto-tra-mou-e-giggs/ Nemanja Vidic masih tinggal di Milano. Mantan bek Inter ini memutuskan pensiun pada Januari lalu yang alasannya ia...
Nemanja Vidic masih tinggal di Milano. Mantan bek Inter ini memutuskan pensiun pada Januari lalu yang alasannya ia sampaikan kepada BBC:
“Ini adalah waktu yang tepat. Saya merasa sudah tidak bisa memberikan 100% kemampuan saya. Rasanya jauh lebih baik untuk tidak melanjutkan hal ini, untuk kembali bermain dan akan membuat saya merasa semakin buruk. Saya tidak ingin kembali ke Inggris, di mana tahun-tahun terbaik saya habiskan dan tidak bisa bermain seperti yang saya tampilkan ketika di United.”
Cristiano Ronaldo –
“Ia sangat lucu. Ia selalu senang tertawa dan membuat candaan. Namun dia juga sosok yang sangat profesional yang pernah saya temui. Ia memiliki ekspektasi yang besar untuk dirinya dan ingin mencapai hal-hal yang besar. Saya sangat menghormatinya karena ia selalu berlatih keras untuk terus berkembang. Ada banyak talenta hebat namun tidak berkomitmen dengan sepakbola.”
Mourinho atau Giggs-
“Saya menyukai ide Giggs menjabat sebagai manajer United, namun Mourinho sudah meraih kesuksesan di masa lalu. Ini adalah pilihan yang sulit. Apakah Giggs sudah sangat siap atau belum? Hanya dia yang tahu. Saya yakin dia dan klub akan melakukan dialog. Saya berharap United memilih seseorang yang tahu tentang klub dan yang terbaik untuk klub. Dan saya tahu jika Giggs bisa melakukan hal ini. Mourinho bisa memainkan beberapa tipe sepakbola. Semua orang mengenalnya
namun saya sangat menghormatinya sebagai seorang pelatih. Salah satu yang terbaik bersama Pep Guardiola dan Sir Alex Ferguson.”
Masa Depan-
“Saya akan memulai pelatihan sebagai manajer. Di United saya pernah bekerja dengan pelatih terbaik, Sir Alex. Ia meminta banyak pemain, namun ia yakin dengan mereka semua. Saya selalu melihat matanya ketika ia berkata sesuatu. Itu adalah salah satu kekuatannya.”
© RIPRODUZIONE RISERVATA